Love What You Do, Do What You Love

JENIS PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH

Posted by : Unknown
Kamis, 20 Juni 2013 0 comments


A.   Layanan Orientasi
Layanan orientasi adalah layanan yang memungkinan siswa memahami lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah dan obyek-obyek yang dipelajari, untuk mempermudah dan memperlancar berperannya siswa di lingkungan yang baru itu, sekurang-kurangnya diberikan dua kali dalam satu tahun yaitu pada setiap awal semester.
Hasil yang diharapkan melalui pemberian layanan orientasi adalah mempermudah siswa dalam menyesuaikan diri terhadap pola kehidupan sosial kegiatan belajar, dan kegiatan lain yang mendukung keberhasilan siswa. Orientasi bimbingan dan konseling ada 3 yaitu :
1.      Orientasi Perseorangan
“Orientasi perseorangan” bimbingan dan konseling menghendaki agar konselor menitik beratkan pandangan pada siswa secara individual. Satu per satu siswa perlu mendapat perhatian. Pemahaman konselor yang baik terhadap keseluruhan siswa sebagai kelompok dalam kelas itu juga penting, tetapi arah pelayanan dan kegiatan bimbingan ditunjukkan kepada masing-masing siswa. Pemusatan perhatian terhadap individu itu sama sekali tidak berarti mengabaikan kepentingan kelompok; dalam hal ini kepentingan kelompok diletakkan dalam kaitannya dengan hubungan timbal balik yang wajar antar individu dan kelompoknya. Kepentingan kelompok dalam arti misalnya keharuman nama dan citra kelompok, kesetiaan kepada kelompok, kesejahteraan kelompok, dan lain-lain, tidak akan terganggu oleh pemusatan pada kepentingan dan kebahagiaan individu yang menjadi anggota kelompok itu.
2.      Orientasi perkembangan
Salah satu fungsi bimbingan dan konseling adalah pemeliharaan dan pengembangan. Orientasi perkembangan dalam bimbingan dan konseling lebih menekankan lagi pentingnya peranan perkembangan yang terjadi dan yang hendaknya diterjadikan pada diri individu. Bimbingan dan konseling memusatkan perhatiannya pada keseluruhan proses perkembangan itu. Perkembangan sendiri dapat diartikan sebagai “perubahan-perubahan yang dialami individu atau organisme menuju ke tingkat kedewasaannya atau kematangannya yang berlangsung secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan baik menyangkut fisik(jasmaniah) maupun psikis
Dalam hal itu, peranan bimbingan dan konseling adalah memberikan kemudahan-kemudahan bagi gerak individu menjalani alur perkembangannya. Pelayanan bimbingan dan konseling berlangsung dan dipusatkan untuk menunjang kemampuan inheren individu bergerak menuju kematangan dalam perkembangannya.

3.      Orientasi Permasalahan
Dalam kaitannya dengan fungsi-fungsi bimbingan dan konseling yang telah dibicarakan, orientasi masalah secara langsung bersangkutan dengan fungsi pencegahan dan fungsi pengentasan. Fungsi pencegahan menghendaki agar individu dapat terhindar dari masalah-masalah yang mungkin membebani dirinya, sedangkan fungsi pengentasan menginginkan agar individu yang sudah terlanjur mengalami masalah dapat meyelesaikan masalahnya. Melalui fungsi pencegahan, layanan dan bimbingan konseling dimaksudkan mencegah timbulnya masalah pada diri siswa sehingga mereka terhindar dari bernagai permasalahan yang dapat menghambat perkembangannya.

B.    Layanan Informasi
Layanan informasi adalah layanan yang memungkinan siswa menerima dan memahami berbagai informasi (seperti : informasi belajar, pergaulan, karier, pendidikan lanjutan).
Layanan informasi bertujuan untuk membekali siswa dengan berbagi pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai hal yang berguna untuk mengenal diri, merencanakan, dan mengembagkan pola kehodupan sebagai pelajar, anggota keluarga dan masyarakat. Pemahaman yang diperoleh melalui layanan informasi, digunakan sebagai bahan acuan dalam meningkatkan kegiatan dan prestasi belajar, mengembangkan cita-cita, menyelenggarakan kehidupan sehari-hari dalam mengambil sebuah keputusan.
Layanan informasi dapat diselenggarakan melalui ceramah, tanya jawab, dan diskusi yang dilengkapi dengan peragaan, selebaran, tayangan foto, film atau vidio, kunjungan ke perusahaan-perusahaan. Berbagai nara sumber, baik dari sekolah sendiri, atau dari sekolah lain, dari lembaga-lembaga pemerintah, maupun dari berbagai kalangan di masyarakat dapat diundang guna memberikan informasi kepada siswa. Layanan informasi dapat dilaksanakan secara individual, klasikan dan ataupun diselenggarakan secara umum. Dapat juga diberikan secara lisan ataupun seperti jurnal, majalah, dan leaflet.

C.  Layanan Konten
Layanan konten adalah layanan yang memungkinan siswa mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik dalam penguasaan kompetensi yang cocok dengan kecepatan dan kemampuan dirinya serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya, dengan tujuan agar siswa dapat mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik.
Tujuan dari layanan konten yang terkait dengan fungsi-fungsi konseling adalah: 
Fungsi pemahaman: Memahami konten/kompetensi  yang diperlukan. Fungsi pencegahan:  Konten yang dipelajari akan mengarahkan individu kepada terhindarinya dari masalah. Fungsi pengentasan: Penguasaan konten diarahkan untuk mengatasi masalah  yang sedang dialami. Fungsi penguasaan dan pemeliharaan: Penguasaan konten akan m engembangkan  individu dan memelihara potensi yang dimilikinya. Fungsi advokasi: Individu dapat membela diri  terhadap ancaman atau pelanggaran terhadap hak-haknya.

D.   Layanan Penempatan dan Penyaluran
Layanan penempatan dan penyaluran adalah layanan yang memungkinan siswa memperoleh penempatan dan penyaluran di dalam kelas, kelompok belajar, jurusan/program studi, program latihan, magang, kegiatan ko/ekstra kurikuler, dengan tujuan agar siswa dapat mengembangkan segenap bakat, minat dan segenap potensi lainnya.
Tujuan umum layanan penempatan dan penyaluran adalah diperolehnya tempat  yang sesuai bagi siswa untuk pengembangan potensi dirinya.  Kesesuaian terhadap tempat dalam pengembangan diri seperti pada lingkungan sekolah, organisasi, pekerjaan, dan juga pendidikan lanjut. Secara khusus tujuan layanan penempaatan dan penyaluran adalah membantu siswa  mencapai kematangan dalam mengembangkan penguasaan ilmu , teknologi, dan seni sesuai dengan program kurikulum dan persiapan karir atau melanjutkan  pendidikan tinggi, serta berperan dalam kehidupan masyarakat yang luas. Tercapainya tujuan dari layanan penempatan dan penyaluran memungkinkan siswa untuk dapat terhindar dari permasalahan pengembangan diri dan juga siswa akan mampu merancang masa depanya secara realistik.
Fungsi Layanan Penempatan dan Penyaluran: Terpahaminya kondisi individu dan lingkungan yang ada dan yang dikehendaki, mencegah masalah jika potensi individu sesuai dengan lingkungan untuk pengembangan potensinya, menyelesaikan masalah melalui upaya penempatan pada lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan individu, potensi individu menjadi terkembangkan dan terpeliharanya dari hal-hal yang menghambat dan merugikan, menghindari individu dari keteraniayaan diri dan hak-haknya.
Layanan penempatan dan penyaluran membantu siswa dalam memperoleh kondisi, lingkungan yang sesuai dengan karakter dan potensi yang dimiliki, sehingga pengembangan  bakat dan motivasi untuk lebih berprestasi menjadi lebih baik.
Layanan Penempatan dan Penyaluran  perlu diselenggarakan secara terencana dan tertib mengikuti prosedur dan langkah-langkah sistematik-strategis. Langkah pengkajian kondisi merupakan dasar bagi arah penempatan yang dimaksud sebelum melanjutkan ketahap selanjutnya. Secara sistematis  layanan penempatan dan penyaluran dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut:
 Tahap Perencanaan: Pada tahap perencanaan penempatan siswa ke lingkungan yang baru harus sepengetahuan dan mendapat persetujuan dari subyek layanan. Akan lebih baik apabila perencanaannya dilakukan bersama antara guru dan siswa
Pelaksanaan Layanan: Layanan penempatan dan penyaluran dilakukan sesuai dengan kebutuhan layanan. Karena pada dasarnya pelaksanaan layanan penempatan dan penyaluran bersifat luwes dan terbuka, sehingga pelaksanaannya dapat dilakukan kapanpun sesuai dengan kesepakatan guru siswa, artinya layanan penempatan dan penyaluran diselenggaraan tidak dalam bentuk satuan-satuan paket pertemuan.

E.    Layanan Konseling Perorangan
Layanan konseling perorangan adalah layanan yang memungkinan siswa mendapatkan layanan langsung tatap muka (secara perorangan) untuk mengentaskan permasalahan yang dihadapinya dan perkembangan dirinya. Tujuan layanan konseling perorangan adalah agar siswa dapat mengentaskan masalah yang dihadapinya. Layanan Konseling Perorangan berfungsi untuk pengentasan dan advokasi.

F.    Layanan Bimbingan Kelompok
Layanan bimbingan kelompok adalah layanan yang memungkinan sejumlah siswa secara bersama-sama melalui dinamika kelompok memperoleh bahan dan membahas pokok bahasan (topik) tertentu untuk menunjang pemahaman dan pengembangan kemampuan sosial, serta untuk pengambilan keputusan atau tindakan tertentu melalui dinamika kelompok, dengan tujuan agar siswa dapat memperoleh bahan dan membahas pokok bahasan (topik) tertentu untuk menunjang pemahaman dan pengembangan kemampuan sosial, serta untuk pengambilan keputusan atau tindakan tertentu melalui dinamika kelompok.
Tujuan umum kegiatan bimbingan kelompok adalah berkembangnya kemampuan sosialisasi siswa, khususnya kemampuan komunikasi peserta layanan. Secara khusus, bimbingan kelompok bertujuan untuk membahas topik-topik tertentu yang mengandung permasalahan aktual (hangat) dan menjadi perhatian peserta.
Kegiatan bimbingan kelompok berlangsung dalam beberapa tahap. Prayitno (1995: 40-60) mengemukakan bahwa ada empat tahap yang perlu dilalui dalam pelaksanaan bimbingan kelompok yaitu tahap pembentukan, peralihan, kegiatan, dan pengakhiran.


G.  Layanan Konseling Kelompok
Layanan konseling kelompok adalah layanan yang memungkinan siswa (masing-masing anggota kelompok) memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan pribadi melalui dinamika kelompok, dengan tujuan agar siswa dapat memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan pribadi melalui dinamika kelompok. Layanan Konseling Kelompokberfungsi untuk pengentasan dan advokasi.

H.   Konsultasi
Konsultasi adalah layanan yang membantu siswa dan atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah siswa.
Tujuan layanan konsultasi sebagai bagian tujuan bimbingan di sekolah adalah untuk mengembangkan dan menyempurnakan lingkungan belajar bagi siswa, orang tua dan administrator sekolah, menyempurnakan komunikasi dengan mengembangkan informasi diantara orang yang penting, mengajak bersama pribadi yang memiliki peranan fungsi bermacam-macam untuk menyempurnakan lingkungan belajar, memperluas layanan dari para ahli, memeperluas layanan pendidikan dari guru dan administrator, membantu orang lain bagaimana belajar tentang perilaku, menciptakan suatu lingkungan yang berisi semua komponen lingkungan belajar yang baik, menggerakkan organisasi yang mandiri.


I.     Mediasi
Mediasi adalah layanan yang membantu siswa menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan antar mereka. Tujuannya adalah agar tercapainya kondisi hubungan yang positif dan kondusif diantara para siswa. Difokuskan kepada perubahan atau kondisi awal menjadi kondisi baru dalam hubungan antara siswa yang bermasalah.



Daftar Rujukan:
Akhmad Sudrajat (2008). Pelayanan Konseling di Sekolah [Online]. Tersedia:  http://souhudkuang.blogspot.com/2012/03/layanan-bimbingan-dan-konseling-di.html
Souhudkuang (2012). Layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah [Online]. Tersedia: http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/04/20/bimbingan-dan-konseling-di-sekolah/
Author (2012). ORIENTASI dalam bimbingan dan konseling [Online]. Tersedia: http://rasa-stroberi.blogspot.com/2012/08/orientasi-dalam-bimbingan-dan-konseling.html
Author (2012). Bimbingan dan Konseling [Online]. Tersedia: http://fi3fa.blogspot.com/2012/05/layanan-orientasi.html
Wahid Nurrohman (2011). Layanan Informasi dalam Bimbingan Konseling [Online]. Tesedia: http://wahid07.wordpress.com/2011/09/28/layanan-informasi-dalam-bimbingan-konseling/
Author (Unknown). Layanan Penguasaan Konten [Online]. Tersedia: http://ujibaru.blogspot.com/2012/04/layanan-penguasaan-konten.html
Devy Probowati, dkk (2012). Layanan Penempatan dan Penyaluran [Online]. Tersedia: http://kelompok5bka.blogspot.com/2012/05/layanan-penempatan-dan-penyaluran.html
Binham (2012). Layanan Bimbingan Kelompok [Online]. Tersedia: http://binham.wordpress.com/2012/04/11/layanan-bimbingan-kelompok/
OviDaeDev (2012). Layanan Konsultasi [Online]. Tersedia: http://ovidaedev.blogspot.com/2012/05/layanan-konsultasi.html

Bimbingan dan Konseling

Posted by : Unknown
1 comments
JENIS JENIS LAYANAN BIMBINGAN
Empat jenis layanan utama:
Layanan dasar bimbingan
(1)  memiliki kesadaran (pemahaman) tentang diri dan lingkungannya
(2)   mampu mengembangkan keterampilan untuk mengidentifikasi tanggung jawab atau seperangkat tingkah laku tepat (memadai) bagi penyesuaian dirinya dengan lingkungannya;
(3)  mampu menangani atau memenuhi kebutuhan dan masalahnya, serta mengembangkan dirinya dalam rangka mencapai tujuan hidupnya.
Layanan Responsif
Layanan bantuan bagi para siswa yang memiliki kebutuhan atau masalah yang memerlukan bantuan (pertolongan) dengan segera”.
tujuan untuk membantu siswa dalam memenuhi kebutuhannya yang dirasakan pada saat ini, atau para siswa yang dipandang mengalami hambatan (kegagalan) dalam menyelesaikan tugas-tugas perkembangannya.
Indikator dari kegagalan itu berupa ketidakmampuan untuk menyesuaikan diri atau perilaku bermasalah, atau malasuai (maladjustment)
Layanan Perencanaan Individual
Layanan bantuan kepada semua siswa agar mampu membuat dan melaksanakan perencanaan masa depannya, berdasarkan pemahaman akan kekuatan dan kelemahan dirinya.
Tujuan membantu individu membuat dan mengimplementasikan rencana-rencana pendidikan, karir, dan sosial pribadinya. Membantu individu memantau dan memahami pertumbuhan dan perkembangannya sendiri, kemudian merencanakan dan mengimplementasikan rencana-rencananya itu sesuai dengan pemantauan dan pemahamannya itu.
Dukungan Sistem
komponen layanan dan kegiatan manajemen yang secara tidak langsung memberikan bantuan kepada siswa, atau memfasilitasi kelancaran perkembangan siswa
kegiatan-kegiatan manajemen yang bertujuan memantapkan, memelihara, dan meningkatkan program bimbingan secara menyeluruh melalui pengembangan profesional; hubungan masyarakat dan staf, konsultasi dengan guru, staf ahli/penasehat, masyarakat yang lebih luas; manajemen program; penelitian dan pengembangan (Thomas Ellis, 1990).
Layanan bimbingan
Pengumpulan Data
Untuk memberikan kemudahan pada pembimbing memahami potensi, kekuatan dan masalah individu. –dokumentasi data individu dan latar belakangnya
Angket, wawancara, observasi, studi dokumenter dan tes
Pemberian Informasi
Layanan pemberian informasi yang dibutuhkan oleh individu
Supaya individu memiliki pengetahuan yang memadai tentang diri dan lingkungannya., lingkungan belajar dan lingkungan masyarakat serta sumber-sumber belajarnya.
Informasi yang diperoleh ---individu lebih mudah dalam membuat perencanaan dan mengambil keputusan.

Bantuan Penempatan
Layanan untuk membantu individu dalam memperoleh tempat bagi pengembangan potensi yang dimilikinya.
Tujuannya agar dapat mengembangkan diri sesuai dengan potensi dan kekuatan yang dimilikinya.
Individu diharapkan menempati jurusan, program studi serta saluran kegiatan yang memungkinkan mereka mengembangkan segala kemampuan pribadinya.
Konseling
Layanan untuk membantu individu memecahkan masalah-masalah terutama masalah-masalah sosial-pribadi yang mereka hadapi
Sifatnya teurapeutis ---- pembimbing yang memiliki latar belakang keilmuan di bidang bimbingn dan konseling atai psikologi
Pengorganisasian BK
Pemberian Layanan
Kegiatan guru pembimbing yang meliputi:
1.      Konsultasi dengan guru-guru,
2.      Menyelenggarakan program kerjasama dengan orang tua/masyarakat,
3.      Berpartisipasi dalam merencanakan kegiatan-kegiatan sekolah
4.      Bekerjasama dengan  personel sekolah lainnya dalam rangka menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif bagi perkembangan siswa.
5.      Melakukan penelitian tentang masalah-masalah yang berkaitan erat dengan bimbingan dan konseling.
Kegiatan Manajemen
berbagai upaya untuk memantapkan, memelihara dan meningkatkan mutu program bimbingan dan konseling melalui kegiatan-kegiatan pengembangan program, pengembangan staf, pemanfaatan sumber daya, dan pengembangan penataan kebijaksanaan.
Pengembangan Program
Pengembangan program : Diselaraskan dengan hasil kajian atau analisis tentang tujuan dan program sekolah; kondisi objektif pencapaian tugas-tugas perkembangan siswa, atau kebutuhan dan masalah siswa; kondisi objektif lingkungan perkembangan siswa; implementasi aktual layanan BK di SMK; dan perkembangan masyarakat (sosial budaya, dan dunia industri atau perusahaan)
program BK itu bersifat fleksibel (tilikan kontekstual), namun tetap idealis.
1.      merumuskan tujuan layanan BK yang berorientasi kepada pengembangan tugas-tugas perkembangan siswa.
2.      mengintegrasikan program BK kepada program pendidikan di SMK secara keseluruhan, baik dalam pelaksanaan program intrakurikuler, ekstrakurikuler, maupun kegiatan pendidikan lainnya.
3.      menata struktur organisasi dan mekanisme kerja personel yang memungkinkan terjadinya koordinasi, komunikasi, dan jalinan kerjasama diantara mereka, sehingga program layanan BK tersebut dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
4.      merumuskan bidang isi bimbingan, atau topik-topik bimbingan yang relevan dengan pengembangan tugas-tugas perkembangan siswa
5.      merumuskan jenis layanan bimbingan yang menunjang peluncuran komponenn program layanan, baik program layanan dasar bimbingan, layanan responsif, maupun layanan perencanaan individual.
6.      Rekrutmen petugas bimbingan yang profesional (jika memungkinkan), yang jumlahnya memadai dengan banyaknya siswa.
7.      Melengkapi sarana yang memadai, seperti : alat-alat pengumpul data, alat-alat penyimpan data, dan perlengkapan administrasi; prasarana yang memadai pula, seperti : ruangan bimbingan, yang meliputi ruang kerja guru pembimbing, ruang konseling, ruang bimbingan kelompok, ruang dokumentasi, ruang tamu, ruang perpustakaan khusus; dan biaya atau budget untuk keperluan surat menyurat, home visit, penataran, penelitian, atau keperluan lain yang menunjang pencapaian tujuan BK.
8.      Mengevaluasi program yang telah dilaksanakan.       
Pengembangan Staff
berikan penambahan, perluasan, atau pendalaman tentang konsep-konsep atau keterampilan-keterampilan tertentu tentang bimbingan, sesuai dengan deskripsi pekerjaan (kinerja) masing-masing.
melalui seminar, penataran, atau lokakarya
para personel sekolah memiliki kompetisi atau kemampuan sesuai dengan deskripsi kerja (kinerja) masing-masing.
Kepala sekolah
1.      Mengkoordinasikan semua kegiatan pendidikan yang diprogramkan sekolah, sehingga kegiatan-kegiatan itu, baik bimbingan, maupun pelatihan dalam pelaksanaannya menjadi satu kesatuan yang terpadu, harmonis dan dinamis.
2.      Menyediakan sarana-prasarana, tenaga, dan berbagai kemudahan lainnya bagi   terlaksananya program bimbingan dan konseling yang efektif dan efisien.
3.      Melakukan pengawasan, dan pembinaan terhadap guru pembimbing dalam  melaksanakan kegiatan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan tindak lanjut layanan bimbingan.
4.      Menerapkan kebijakan yang menunjang terciptanya iklim pendidikan di sekolah  yang  kondusif bagi perkembangan siswa secara optimal.
5.      Memahami kedudukan program bimbingan dan konseling sebagai salah satu komponen penting pendidikan yang harus dilaksanakan di sekolah.
Guru mata pelajaran
1.      Memahami konsep dasar bimbingan dan karakteristik siswa (tugas-tugas perkembangan siswa), sebagai landasan untuk memberikan layanan bimbingan.
2.      Memahami keragaman karakteristik siswa dalam aspek-aspek fisik (kesehatan dan keberfungsiannya), kecerdasan, motif belajar, sikap dan kebiasaan belajar, temperamen (periang, pendiam, pemurung, atau mudah tersinggung), dan karakternya (seperti kejujuran, kedisiplinan, dan tanggung jawab).
3.      Menandai siswa yang diduga mempunyai masalah atau siswa yang gagal dalam menyelesaikan tugas-tugas perkembangannya.
4.      Menciptakan iklim kelas yang secara sosiopsikologis kondusif bagi kelancaran belajar siswa, seperti : bersikap ramah, bersikap respek terhadap siswa, bersikap adil ( tidak menganaktirikan/menganakemaskan anak), menghargai pendapat atau hasil karya siswa, memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya atau mengemukakan pendapat, bergairah dalam mengajar, dan berdisiplin.
5.      Membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar.
6.      Mereferal (mengalihtangankan) siswa yang memerlukan layanan bimbingan dan konseling kepada guru pembimbing.
7.      Bekerja sama dengan guru pembimbing dalam rangka membantu siswa
8.      Memberikan informasi tentang kaitan mata pelajaran dengan bidang kerja yang diminati siswa.
Guru pembimbing atau konselor
1.      Memahami konsep-konsep bimbingan dan konseling, serta ilmu bantu lainnya.
2.       Memahami karakteristik pribadi siswa, khususnya tugas-tugas perkembangan siswa dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
3.       Mensosialisasikan (memasyarakatkan) program layanan bimbingan dan konseling.
4.       Merumuskan perencanaan program layanan bimbingan dan konseling  
5.      Melaksanakan program layanan bimbingan, yaitu : layanan dasar bimbingan, layanan responsif, layanan perencanaan individual, dan layanan dukungan sistem. Dalam hal ini, guru pembimbing dituntut untuk memiliki pemahaman dan keterampilan dalam melaksanakan layanan-layanan : orientasi, informasi, bimbingan kelompok, konseling individual maupun kelompok, pembelajaran, penempatan, dan referal.
6.      Mengevaluasi program  hasil (perubahan sikap dan perilaku siswa, baik dalam aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karier).
7.      Menindaklanjuti (follow up) hasil evaluasi. Kegiatan tindak lanjut ini mungkin bisa berbentuk : usaha perbaikan / penyempurnaan program, peningkatan kualitas layanan, penambahan fasilitas, dan penyampaian informasi hasil evaluasi kepada pihak terkait di sekolah
8.      Menjadi konsultan bagi guru dan orang tua siswa. Sebagai konsultan dia berperan untuk menolong mereka, melalui pemberian informasi, konsultasi, atau dialog tentang hal ihwal siswa. Dengan kegiatan ini, guru dan orang tua diharapkan dapat membantu siswa dalam rangka mengembangkan dirinya secara optimal. Konsultasi dengan guru, dapat menyangkut : motivasi belajar siswa, tingkah laku siswa, kebiasaan belajar siswa, dan pengelolaan kelas.
9.      Bekerjasama dengan pihak-pihak lain yang terkait
10. Mengadministrasikan program layanan bimbingan
KONSEP DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING
memfasilitasi peserta didik agar mampu mengembangkan potensi dirinya atau tugas-tugas perkembangannya, baik dalam aspek fisik, emosi, intelektual, sosial dan moral-spiritual
Pengertian Bimbingan
Bimbingan adalah proses yang diberikan secara sistematis dalam rangka memfasilitasi peserta didik menmukan pribadi, mengenal lingkungan, dan merencanakan masa depan.
Tujuan Bimbingan
1.   Merencanakan kegiatan penyelesaian studi
2.      Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan seoptimal mungkin.
3.      Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, masyarakat dan lingkungan kerja.
4.      Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi
3 Jenis Bimbingan
1.      Bimbingan pribadi sosial  à memfasiliasi peserta didik supaya dapat menemukan pribadi (diri sendiri), how to be, sehingga melalui bimbingan peserta didik  diharapkan  mengalami learning to be (belajar untuk menjadi) à peserta didik  belajar untuk menjadi pribadi yang kokoh, efektif dan berbudi pekerti luhur.
2.      Bimbingan belajar à memfasilitasi peserta didik mampu mengenal lingkungan . Melalui bimbingan peserta didik diharapkan mengalami learning to learn à hasil akhir à peserta didik mampu belajar mandiri dan sepanjang hayat.
3.      Bimbingan karir à memfasilitasi peserta didik untuk merencanakan masa depan. Melalui bimbingan peesrta didik diharapkan dapat mengalami learning to work.
Prinsip Bimbingan dan Konseling
1.      Guidance for all
2.      BK berurusan dengan pribadi dan tingkah laku individu  yang unik dan dinamis.
3.      BK memperhatikan tahap dan aspek perkembangan peserta didik
4.      BK memberikan perhatian utama kepada perbedaan individual yang menjadi orientasi pokok pelayanannya.
Fungsi Bimbingan dan Konseling
Fungsi Pemahaman, yaitu fungsi bimbingan dan konseling membantu konseli agar memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, dan norma agama)..
Fungsi Preventif, yaitu fungsi yang berkaitan dengan upaya konselor untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak dialami oleh konseli.
Fungsi Pengembangan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang sifatnya lebih proaktif dari fungsi-fungsi lainnya. Konselor senantiasa berupaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan konseli. Konselor dan personel
Fungsi Penyembuhan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang bersifat kuratif.
Fungsi Penyaluran, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau program studi, dan memantapkan penguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri kepribadian lainnya.
Fungsi Adaptasi, yaitu fungsi membantu para pelaksana pendidikan, kepala Sekolah/Madrasah dan staf, konselor, dan guru untuk menyesuaikan program pendidikan terhadap latar belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan konseli.
Fungsi Penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli agar dapat menyesuaikan diri dengan diri dan lingkungannya secara dinamis dan konstruktif.
Fungsi Perbaikan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli sehingga dapat memperbaiki kekeliruan dalam berfikir, berperasaan dan bertindak (berkehendak).
Fungsi Fasilitasi, memberikan kemudahan kepada peserta didik dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serasi, selaras dan seimbang seluruh aspek dalam diri konseli.
Fungsi Pemeliharaan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli supaya dapat menjaga diri dan mempertahankan situasi kondusif yang telah tercipta dalam dirinya.
Asas Bimbingan dan Konseling
Asas keterbukaan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar konseli (konseli) yang menjadi sasaran pelayanan/kegiatan bersifat terbuka dan tidak berpura-pura, baik di dalam memberikan keterangan tentang dirinya sendiri maupun dalam menerima berbagai informasi dan materi dari luar yang berguna bagi pengembangan dirinya..
Asas kegiatan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar konseli (konseli) yang menjadi sasaran pelayanan berpartisipasi secara aktif di dalam penyelenggaraan pelayanan/kegiatan bimbingan.
Asas kemandirian, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menunjuk pada tujuan umum bimbingan dan konseling, yakni: konseli (konseli) sebagai sasaran pelayanan bimbingan dan konseling diharapkan menjadi konseli-konseli yang mandiri dengan ciri-ciri mengenal dan menerima diri sendiri dan lingkungannya, mampu mengambil keputusan, mengarahkan serta mewujudkan diri sendiri.

Pembelajaran berbasis Bimbingan dan Konseling
Pengertian PBM
  Suatu interaksi antara siswa dgn guru dlm rangka mencapai suatu tujuan.
  Berlangsung timbal balik (2 arah) dimana kedua belah fihak berperan scra aktif dlm suatu kerangka kerja dan menggunakan kerangka berfikir yg dipahami dan disepakati bersama.
  Tujuan interaksi mrpk titik temu dan bersifat mengikat.
  Kriteria keberhasilan dari rangkaian seluruh proses interaksi tsb hendaknya di evaluasi utk melihat tercapai tidaknya tujuan bersama tersebut.
Perilaku Membimbing
perilaku yang memancar dari aspek-aspek kepribadian sebagaimana ditampilkan oleh seorang pembimbing dengan
a.      Empati; dapat merasakan apa yang dirasakan murid.
b.     Attending; ramah, bersahabat, terbuka.
c.     Supporting-motivating; mendorong, memotivasi.
d.     Unconditional positive regard; menghargai secara positif tanpa syarat, menerima, toleran (memaafkan apapun keadaannya).
e.     Genuine; asli, jujur.
f.        Respect; menghormati diri dan hakhaknya.
g.     Correct; tepat, jelas, cermat, mudah dimengerti.
h.     Realistik; menerima kenyataan.
i.         Cerdas, kreatif, dan menguasai ilmu.
j.         Berwawasan religius, psikologis, sosiologis, dan budaya.
k.      Terampil dalam tugas.
Kegiatan bimbingan yang dilakukan guru dlm PBM
a.     Mengenal dan memahami siswa secara mendalam.
b.     Memperlakukan siswa berdasarkan perbedaan individual dan manusiawi
c.     Memberi kemudahan kepada siswa utk mengemb diri secara optimal
d.     Memelihara suasana kelas spy tetap menyenangkan bagi siswa.
Peranan guru sbg pembimbing
a.     Perlakuan thd siswa sbg individu yg memiliki potensi utk berkemb dan maju serta mampu mengarahkan dirinya sendiri utk mandiri
b.     Sikap yg positif dan wajar thd siswa
c.     Perlakuan yg hangat, ramah, rendah hati
d.     Pemahaman siswa scr empatik
e.     Penghargaan thd martabat siswa sbg individu
f.        Penampilan yang tidak dibuat-buat
g.     Kekonkritan dalam menyatakan diri
h.     Penerimaan siswa apa adanya
i.         Perlakuan thd siswa scr terbuka
j.         Kepekaan thd perasaan yg dinyatakan siswa dan membantunya utk menyadari perasaannya tsb
k.      Kesadaran bahwa tujuan mengajar adalah mendewasakan siswa
Prilaku guru yg bernuansa bimbingan
a.     Mengembangkan iklim kelas yang bebas dari ketegangan dan berupaya menciptakan suasana yang membantu perkemb siswa.
b.     Memberikan pengarahan atau orientasi dlm rangka belajar efektif.
c.     Mempelajari dan menelaah siswa utk menemukan kekuatan, kelemahan, kebiasaan dan kesulitan yang dihadapinya, terutama hubnya dgn mata pelajaran.
d.     Konseling tak resmi kpd siswa yg menghadapi kesulitan ttt,terutama hubnya dgn bid studi yang diajarkannya.
e.     Menyajikan informasi ttg masalah pendidikan dan jabatan/karier.
f.        Mendorong dan meningkatkan pertumbuhan pribadi dan sosial siswa.
g.     Melakukan referal
h.     Melaksanakan bimbingan kelompok di kelas
i.         Memperlakukan siswa sbg individu yg mempunyai harga diri, dgn memahami kekurangan, kelebihan dan masalahnya
j.         Melengkapi rencana-rencana yg telah dirumuskan oleh siswa bersama dgn wali kls/konselor.
Ciri Pembelajaran Bernuana Bimbingan
a.     Pemberian reward untuk semua prestasi peserta didik baik itu prestasi yang besar ataupun yang kecil..
b.     Menghindari hukuman fisik agar tidak terjadi kecacatan mental dini dalam dunia pendidikan.
c.     Demokratis: Ada kemauan dari guru untuk mendengarkan suara peserta didik.
d.     Terarah ke pengembangan segenap aspek perkembangan anak secara menyeluruh dan optimal; dan
e.     Guru memperlihatkan sikap yang positif dan mendukung aktualisasi berbagai minat, potensi, dan kapabilitas murid sesuai dengan norma-norma kehidupan yang dianut.
Teknik- teknik Dasar Pemahaman Individu
Pengertian Pemahaman Individu
Pemahaman individu adalah suatu cara untuk memahami, menilai, atau menaksir karakteristik, potensi, dan atau masalah-masalah (gangguan) yang ada pada individu atau sekelompok individu.Cara-cara yang digunakan itu mencakup observasi, interview, skala psikologis, daftar cek, inventory, tes proyeksi, dan beberapa macam tes
Tujuan Asesmen Pemahaman Individu
1.      Untuk  pengklasifikasian dan penempatan seseorang dalam pendidikan dan pekerjaan,
2.      Untuk  pemberian bantuan dan pengarahan bagi individu dalam pemilihan penddiikan, pekerjaan, konseling perorangan,
3.      Untuk  meramalkan dan menentukan perlakuan (tritmen) psikis, fisik, klinis, dan rumah sakit ,
4.      Untuk  mengevluasi perubahan kognitif, intrapersonal, dan interpersonal sebagai hasil dari pendidikan, terapi psikologis dan berbagai program intervensi tingkah laku.
5.      Untuk  mendukung penelitian tentang perubahan tingkah laku dan meng-evaluasi efektifitas suatu program atau teknik yang baru.

Teknik- teknik Pemahaman Individu
Observasi
-          Observasi  berarti pengamatan secara langsung terhadap gejala yang diteliti
-          Pengamatan  terkandung makna bahwa dalam melakukan pemahaman terhadap subyek yang diamati dilakukan dengan menggunakan pancaindra yaitu dengan penglihatan, pendengaran, penciuman, bahkan bila dipandang perlu dengan penggunakan pencecap dan peraba.
-          observasi juga harus dilakukan secara sistematis dan bertujuan, artinya dalam melakukan observasi observer tidak bisa melakukan hanya secara tiba-tba dan tanpa perencanaan yang jelas.
-          observasi sebagai salah satu metode pengumpulan data dengan cara mengamati perilaku dan lingkungan (sosial dan atau material) individu yang sedang diamati.
Bentuk Observasi
Dilihat dari keterlibatan subyek terhadap obyek yang sedang diobservasi
  1. Observasi partisipan,
  2. Observasi non-partisipan,.
  3. Observasi kuasi-partisipan,
Dilihat dari segi situasi lingkungan di mana subyek diobservasi:
  1. observasi naturalistik (naturalistic observation)
  2. observasi eksperimental (experimental observation)
Mendasarkan pada tujuan dan lapangannya
  1. Finding observation yaitu kegiatan observasi untuk tujuan penjajagan.
  2. Direct observation yaitu observasi yang menggunakan “daftar isian” sebagai pedomannya.
Daftar Cek Masalah
Sebuah  daftar kemungkinan masalah yang disusun untuk merangsang atau memancing pengutaraan masalah yang pernah atau sedang dialami seseorang.
Alasan Penggunaan DCM
1.      Efisiensi,
2.      Intensif,
3.       Data semacam ini kurang dapat diperoleh melalui teknik lain seperti observasi, autobiografi, wawancara dan sebagainya.
4.      Validitas dan reliabilitas.
Fungsi Daftar Cek Masalah
1.      Untuk memudahkan individu mengemukakan masalah yang pernah dan sedang dihadapi.
2.      Untuk sistematisasi jenis masalah yang ada pada individu agar memudahkan analisis dan sintesis dengan data yang diperoleh dengan cara/alat lain.
3.      Untuk menyarankan suatu preoritas program pelayanan Bimbingan dan Konseling sesuai dengan masalah individu maupun kelompok saat itu.

Manfaat DCM
1.      Untuk melengkapi data yang sudah ada.
2.      Untuk mengenal individu yang perlu segera mendapat bimbingan khusus.
3.      Sebagai pedoman penyusunan program bimbingan kelompok pada umumnya.
4.      Untuk mendalami masalah individu maupun kelompok.
TEKNIK SOSIOMETRI
-          Sosiometri bertujuan untuk meneliti saling hubungan antara anggota kelompokdi dalam suatu kelompok.
-          sosiometri banyak digunakan untuk mengumpulkan data tentang dinamika kelompok.
-          Sosiometri juga dapat digunakan untuk mengetahui popularitas seseorang dalam kelompoknya, menyelidiki kesukaan seseorang terhadap teman sekelompoknya, baik dalam pekerjaan, sekolah maupun teman bermain, menyelidiki ketidaksukaan terhadap teman sekelompoknya.
-          Alat untuk mendapatkan materi sosiometri dengan menggunakan beberapa pertanyaan yang berisi mengenai siapa yang disenangi (diplih) dan siapa yang tidak disenangi (ditolak) dari anggota kelompoknya
INTERVIU
-          teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan baik secara langsung atau tidak langsung kepada seseorang. Dalam wawancara pertanyaan yang diajukan kepada seseorang dilakukan secara lisan
-          Pertanyaan yang diajukan kepada seseorang dilakukan secara lisan
Aspek-aspek dalam interviu meliputi:
1.      Pertemuan tatap muka,
2.      Cara  yang digunakan adalah cara lisan,
3.      Pertemuan  tatap muka itu mempunyai tujuan tertentu.
Macam-macam Interviu
Dilihat dari apa yang ingin dituju interviu:
1.      The employment interview, yaitu interviu yang dilaksanakan dengan suatu maksud yang berhubungan dengan employment.
2.      Informational interview, yaitu interviu yang ditujukan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
3.      Administrative interview, yaitu interviu yang dijalankan untuk keperluan administrasi, misal untuk kesejahteraan organisasi, untuk mendapatkan perubahan dalam perilaku.
4.      Counseling interview, yaitu interviu yang dilaksanakan untuk keperluan konseling


Copyright © 2012 Zuka Zuka World | Hatsune Miku Theme | Designed by Johanes DJ