Love What You Do, Do What You Love

Pandagiri Show: Kurikulum 2013 dan KTSP 2006

Posted by : Unknown
Jumat, 02 Januari 2015 0 comments

Edit Foto Efek Film Mask dengan Photoshop CS3

Posted by : Unknown
Rabu, 17 Desember 2014 0 comments
Before

After


Edit Foto Water Colour dengan Menggunakan Adobe Photoshop CS3

Posted by : Unknown
0 comments
Before

After


Kajian Pustaka: Pengembangan Bahan Ajar dengan Model Pembelajaran Analitik - Sintetik untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA pada Materi Geometri

Posted by : Unknown
0 comments
A.  Berpikir Kritis
Menurut Krulik dan Rudnick (Ernawati, 2013:15) penalaran berpikir dasar (basic thinking), berpikir kritis (critical thinking), dan berpikir kreatif (creative thinking).  Terdapat delapan buah deskripsi yang dapat dihubungkan dengan berpikir kritis, yaitu menguji, menghubungkan, dan mengevaluasi semua aspek dari sebuah situasi atau masalah, memfokuskan pada bagian dari sebuah situasi atau masalah, mengumpulkan dan mengorganisasikan informasi, memvalidasi dan menganalisis informasi, mengingat dan menganalisis informasi, menentukan masuk akal tidaknya sebuah jawaban, menarik kesimpulan yang valid, memiliki sifat analitis reflektif.
Menurut Ennis (Faiq, 2012) mengemukakan bahwa berpikir kritis adalah berpikir secara beralasan dan reflektif dengan menekankan pada pembuatan keputusan tentang apa yang harus dipercayai atau dilakukan. Sedangkan menurtu Walker (Faiq, 2012) menyatakan bahwa berpikir kritis adalah suatu proses intelektual dalam pembuatan konsep, mengaplikasikan, menganalisis, mensintesis, dan atau mengevaluasi berbagai informasi yang didapat dari hasil observasi, pengalaman, refleksi, di mana hasil proses ini digunakan sebagai dasar saat mengambil tindakan.
Terdapat cara/strategi untuk mengajarkan kemampuan-kemampuan berpikir kritis pada siswa agar mereka memiliki kemampuan berpikir kritis. Menurut Bonnie dan Potts (Ernawati, 2013:16) secara singkat dapat disimpulakn bahwa ada tiga buah strategi untuk mengajarkan kemampuan-kemampuan berpikir kritis, yaitu:
1.       Building Categories (Menbuat Klasifikasi),
2.      Finding Problem (Menemukan Masalah),
3.      Enhancing the Environment (Mengkondusifkan Lingkungan).
Disebutkan pula bahwa beberapa ciri khas dari mengajar untuk berpikir kritis meliputi:
1.       Meningkatkan interaksi di antara para siswa,
2.      Mengajukan pertanyaan open-ended,
3.  Memberikan waktu yang memadai kepada para siswa untuk memberikan refleksi terhadap pertanyaan yang diajukan atau masalah-masalah yang diberikan,
4. Teaching for Transfer (Mengajarkan kemampuan yang baru saja diperoleh dan berdasarkan pengalaman sendiri yang para siswa miliki).
Ennis (Rustini dalam Maulana, 2012:21) menyatakan bahwa terdapat 12 indikator kemampuan berpikir kritis yang dikelompokkan dalam lima kelompok kemampuan berpikir kritis, yaitu:
1.   Memberikan penjelasan sederhana (elemntary classification), yang meliputi (1) memfokuskan pertanyaan, (2) menganalisis pertanyaan, dan (3) bertanya dan menjawab tentang suatu penjelasan atau tantangan,
2. Membangun kemampuan dasar (basic support), yang meliputi (4) mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya atau tidak, dan (5) mengamati dan mempertimbangkan suatu laporan hasil observasi,
3.      Menyimpulkan (inference), yang meliputi (6) mendeduksi dan mempertimbangkan hasil deduksi, (7) menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksi, (8) membuat dan menentukan nilai pertimbangan,
4. Memberikan penjelasan lanjut (advance clarification), yang meliputi (9) mendefinisikan istilah dan definisi pertimbangan dalam tiga dimensi, dan (10) mengidentifikasi asumsi,
5.  Mengatur strategi (strategy and tactics), yang meliputi (11) menentukan tindakan, dan (12) berinteraksi dengan orang lain.

download full here...

Power Point Media Pembelajaran Kedudukan Titik, Garis, dan Bidang dalam Ruang (Kelas X / Semester 2)

Posted by : Unknown
Sabtu, 06 Desember 2014 0 comments

Copyright © 2012 Zuka Zuka World | Hatsune Miku Theme | Designed by Johanes DJ