Konichiwa minnaaaaaaaa.... maaf telah menunggu untuk lanjutan dari fanfic ini. *emang ada yang nunggu??*
Di sini saya akan memberikan sebuah gambaran dari sang peran utama. Beginilah wajah tampan mereka ^^V
Kim Hee Chul a.k.a Cassie
Kyu a.k.a Marcus
Yap. begitulah wujud dari para tokoh utama di fanfic ini.
Happy reading, minna-saaaan ^_^
Butuh waktu yang sangat lama untuk laki-laki muda itu
agar dapat membuka mata, menyadari bahwa dirinya berada di tempat yang asing.
Tempat yang belum pernah didatanginya. Dan lebih tepatnya, berada di ruangan
yang sangat asing baginya. Ia bangkit duduk, dan mendapati bahwa semua
pakaiannya telah berganti menjadi piyama putih bermotif garis-garis hitam
vertikal. Ia meringis saat mengerutkan keningnya, memegang kening yang terbalut
oleh kain kassa putih, menghela nafas panjang saat ia mencium bau obat antiseptik
yang muncul dari seluruh tubuhnya. Dia sangat benci obat antiseptik, baunya
membuat ia kehilangan nafsu makan.
Tempat tidur yang nyaman membuat pikirannya enggan untuk
bangkit, tapi refleksnya lebih bergerak cepat daripada pikirannya. Kakinya
telah memerintahkan dia untuk berjalan ke luar dari ruangan asing ini. Dengan
langkah yang tertatih, ia menghampiri pintu dan membukanya. Suara decitan pintu
yang cukup keras membuat gadis berambut panjang menoleh ke arahnya, memasang
air muka terkejut, dan berlari menghampirinya.
“Kamu udah sadar? Seharusnya kamu jangan dulu turun dari
tempat tidur. Luka di kaki kamu masih belum sembuh sepenuhnya.” Kata gadis itu
seraya membawanya kembali ke tempat tidur yang nyaman. Mengambil segelas air
putih di atas meja lampu dan menyodorkannya ke arah laki-laki itu.
“Kamu pingsan selama hampir satu minggu.”
“Satu minggu?”
“Iya, kami bingung harus nyari keluarga kamu di mana.
Dompet kamu isinya kosong, nggak ada identitas apapun.” Kata Yuki sembari
menatap dalam mata laki-laki berambut hitam itu. “Oh iya, aku Yuki. Siapa nama
kamu?”
“Nama? Aku? Mmmm……”
Yuki memegang kening laki-laki itu, menatapnya lekat.
Mengedipkan mata sipitnya sambil memasang wajah meneliti. “Jangan bilang kamu
amnesia!”
“Aku nggak amnesia. Namaku Kyu.” Jawabnya dingin, dengan
mata yang menatap ke arah luar jendela.
Yuki menurunkan tangannya, berjalan menghampiri lemari
pakaian putih yang terbuat dari kayu. Mengambil sebuah handuk putih dan
memberikannya secara lembut kepada Kyu.
“Kamu harus mandi dulu, kamar mandi ada pintu sebelah
kiri dari koridor dapur. Karna sekarang udah waktunya aku berangkat sekolah,
sedangkan Umma sama Oppa lagi pergi ke Kyoto, kamu bisa kan, di rumah sendiri?
Oppa bilang kamu orang baik.” Jelas Yuki sembari bangkit berdiri dan merapikan
seragam sekolahnya.
“Tunggu.” Suara berat Kyu menahan langkah Yuki untuk
meninggalkan kamar. “Aku, bukan orang baik.” Jawabnya sambil menatap mata Yuki.
Yuki memiringkan kepalanya, kembali menatap Kyu dan
tersenyum. “Aku percaya apa yang Oppa katakan.” Ucap Yuki, sambil pergi dan
menutup pintu kamar.
###
Jemari tangannya mengambil salah satu buku dari puluhan
buku yang tersemat dalam rak buku bertuliskan “Magic”. Cover buku yang hitam
kebiruan bergambar sekumpulan manusia bersayap hitam dengan ketebalan sekitar
500 halaman dan berjudul World of Devil
membuatnya tertarik ingin membacanya. Yuki membalikan buku itu dan membaca
cover belakangnya.
‘…… Mereka ada.
Sekumpulan makhluk bersayap hitam dan memiliki jiwa yang jahat ada disekeliling
manusia. Mereka berdarah dingin dan tidak mempunyai hati, seperti robot
berwujud manusia. Mereka hanya dapat merasakan marah, lapar, dan keinginan
untuk menguasai dunia dan menjadikan manusia sebagai budak mereka. Jadi,
apakah……’
“Kamu percaya dengan buku itu?” bisik Kyu di telinga Yuki
yang membuat dia terlonjak kaget. Dan menoleh ke arah sumber suara itu berasal.
Seorang laki-laki berkulit putih tepat berada di sampingnya, dia terlihat
tampan meskipun hanya memakai kaos oblong putih yang dibalut jaket hitam dan
jins hitam.
“Bagaimana kau bisa?? Kamu…. Aku baru pulang sekolah.
Tadi nggak ada kamu di sini. Tapi, tiba-tiba kamu….” Kyu menutup bibir Yuki
dengan jarinya, membuat dia tertegun dan terdiam.
“Aku bosan di rumah. Jadi, aku datang ke sini.” Jawabnya
dengan muka dingin. “Kenapa kamu bisa
tau aku ada di sini?”
“Nggak perlu tau. Cepat bayar buku itu. Dan antar aku
makan, seminggu nggak makan rasanya perutku aneh.” Jawabnya sambil berlalu
pergi.
Yuki mengerutkan keningnya. Berjalan menyusul langkah panjang
Kyu dengan mata yang memandang ke bawah, sambil menggerutu di dalam hatinya.
‘Dia itu, menyebalkan. Bukannya ngucapin terima kasih, seminggu siapa yang
ngurusin dia? Oppa bilang dia orang baik. Baik dari mana?’
“Aku udah bilang kalau aku bukan orang baik” kata Kyu
sambil melirik ke arah Yuki dengan posisinya yang berada di sebelah Yuki.
“Hah? Gimana kamu bisa tau aku lagi mikirin itu? Eh,
bukannya tadi kamu jauh di depan aku? Kenapa sekarang kamu…” Yuki terdiam dan
mengerutkan keningnya. Laki-laki yang berada di depannya ini benar-benar aneh.
Matanya tepat menatap mata Kyu yang berwarna kecoklatan. Terus memperhatikan
tiap detail wajahnya.
“Aku lapar.” Jawabnya sembari mengambil buku yang ada di
tangan Yuki dan berjalan menuju kasir.
“Yaak!!” teriak Yuki dan berlari menyusul Kyu.
“Terima kasih telah berkunjung.” Petugas Kasir memberikan
keresek putih kepada Kyu dan membungkukkan badannya.
“Aku lapar.” Kata Kyu.
“Iya iya, aku tau. Sebelum pulang, kita makan dulu di
kedai ramen.”
“Aku nggak mau ramen.” Jawab Kyu sambil berjalan
meninggalkan Yuki dan menghampiri pedagang buah di seberang jalan.
“Aaaaah. Anak ini! Maunya apa sih?” gerutu Yuki.
Saat Yuki menghampiri Kyu, tangan kirinya telah memegang
satu kantong penuh buah apel merah, sedangkan tangan kanannya sedang sibuk
memakan buah apel.
Yuki menghela napas panjang. “Kamu mirip Oppa. Dia tahan
nggak makan nasi selama seminggu penuh asalkan dia makan apel setiap harinya.”
Kyu hanya mengangguk sambil terus mengunyah apelnya. “Ayo pulang. Oppa bilang
dia udah pulang dari Kyoto.”
###
“Tadaimaaaaaaa.” Teriak Yuki dari pintu depan.
“Kaeru, Yuki-chan.” Sambut Hee Chul. “Dan, selamat
datang, Marcus.”
Kyu menjatuhkan kantung yang dibawanya, melihat Hee Chul
dengan air muka yang bercampur antara takut, khawatir, dan senang. “Kau…” kata
Kyu degan suara yang bergetar.
To Be Continued.....
2 comments:
kapan dilanjut lagi??
aku suka ama gaya bahasamu ty, tapi rada gimana gitu ama kalimat langsung yang diucapin yuki, sebenernya mau dibikin baku atau kalimat sehari-hari?
soalnya aku baca kok setengah2, terus menurutku alurnya kecepetan, daaaannnn pendek banget .
but over all aku suka ceritanya, dan penasaran, berarti kyu ama chullie uda kenal gitu?
ehehehehehe,, secepatnya deh secepatnyaa :D
uwoooo,, terima kasih banyaak,, emang aku juga rada bingung pas nulisnya, mau dibikin baku atau bahasa sehari-hari.. ntar aku konsistenin deh..
muehehehehee, kecepetan dan kependekan yaak?? ahahahaha, ntar aku perbaiki..
arigatou udh baca + komeeeeen :) :)