JENIS JENIS LAYANAN BIMBINGAN
Empat jenis layanan utama:
Layanan dasar bimbingan
(1) memiliki kesadaran (pemahaman) tentang diri dan
lingkungannya
(2) mampu
mengembangkan keterampilan untuk mengidentifikasi tanggung jawab atau
seperangkat tingkah laku tepat (memadai) bagi penyesuaian dirinya dengan
lingkungannya;
(3) mampu menangani atau memenuhi kebutuhan dan
masalahnya, serta mengembangkan dirinya dalam rangka mencapai tujuan hidupnya.
Layanan Responsif
Layanan bantuan bagi para siswa yang memiliki kebutuhan
atau masalah yang memerlukan bantuan (pertolongan) dengan segera”.
tujuan untuk
membantu siswa dalam memenuhi kebutuhannya yang dirasakan pada saat ini, atau
para siswa yang dipandang mengalami hambatan (kegagalan) dalam menyelesaikan
tugas-tugas perkembangannya.
Indikator dari kegagalan itu berupa ketidakmampuan
untuk menyesuaikan diri atau perilaku bermasalah, atau malasuai (maladjustment)
Layanan Perencanaan Individual
Layanan bantuan kepada semua siswa agar mampu membuat
dan melaksanakan perencanaan masa depannya, berdasarkan pemahaman akan kekuatan
dan kelemahan dirinya.
Tujuan membantu individu membuat dan mengimplementasikan
rencana-rencana pendidikan, karir, dan sosial pribadinya. Membantu individu memantau
dan memahami pertumbuhan dan perkembangannya sendiri, kemudian merencanakan dan
mengimplementasikan rencana-rencananya itu sesuai dengan pemantauan dan
pemahamannya itu.
Dukungan Sistem
komponen layanan dan kegiatan manajemen yang secara
tidak langsung memberikan bantuan kepada siswa, atau memfasilitasi kelancaran
perkembangan siswa
kegiatan-kegiatan manajemen yang bertujuan
memantapkan, memelihara, dan meningkatkan program bimbingan secara menyeluruh
melalui pengembangan profesional; hubungan masyarakat dan staf, konsultasi
dengan guru, staf ahli/penasehat, masyarakat yang lebih luas; manajemen
program; penelitian dan pengembangan (Thomas Ellis, 1990).
Layanan bimbingan
Pengumpulan Data
Untuk
memberikan kemudahan pada pembimbing memahami potensi, kekuatan dan masalah
individu. –dokumentasi data individu dan latar belakangnya
Angket,
wawancara, observasi, studi dokumenter dan tes
Pemberian Informasi
Layanan
pemberian informasi yang dibutuhkan oleh individu
Supaya
individu memiliki pengetahuan yang memadai tentang diri dan lingkungannya.,
lingkungan belajar dan lingkungan masyarakat serta sumber-sumber belajarnya.
Informasi
yang diperoleh ---individu lebih mudah dalam membuat perencanaan dan mengambil
keputusan.
Bantuan Penempatan
Layanan
untuk membantu individu dalam memperoleh tempat bagi pengembangan potensi yang
dimilikinya.
Tujuannya
agar dapat mengembangkan diri sesuai dengan potensi dan kekuatan yang
dimilikinya.
Individu
diharapkan menempati jurusan, program studi serta saluran kegiatan yang
memungkinkan mereka mengembangkan segala kemampuan pribadinya.
Konseling
Layanan
untuk membantu individu memecahkan masalah-masalah terutama masalah-masalah
sosial-pribadi yang mereka hadapi
Sifatnya
teurapeutis ---- pembimbing yang memiliki latar belakang keilmuan di bidang
bimbingn dan konseling atai psikologi
Pengorganisasian BK
Pemberian Layanan
Kegiatan guru pembimbing yang meliputi:
1. Konsultasi dengan guru-guru,
2. Menyelenggarakan program kerjasama dengan orang
tua/masyarakat,
3. Berpartisipasi dalam merencanakan kegiatan-kegiatan
sekolah
4. Bekerjasama dengan
personel sekolah lainnya dalam rangka menciptakan lingkungan sekolah
yang kondusif bagi perkembangan siswa.
5. Melakukan penelitian tentang masalah-masalah yang
berkaitan erat dengan bimbingan dan konseling.
Kegiatan Manajemen
berbagai upaya untuk memantapkan, memelihara dan
meningkatkan mutu program bimbingan dan konseling melalui kegiatan-kegiatan
pengembangan program, pengembangan staf, pemanfaatan sumber daya, dan
pengembangan penataan kebijaksanaan.
Pengembangan Program
Pengembangan program : Diselaraskan dengan hasil kajian atau analisis tentang
tujuan dan program sekolah; kondisi objektif pencapaian tugas-tugas
perkembangan siswa, atau kebutuhan dan masalah siswa; kondisi objektif
lingkungan perkembangan siswa; implementasi aktual layanan BK di SMK; dan
perkembangan masyarakat (sosial budaya, dan dunia industri atau perusahaan)
program BK itu bersifat fleksibel (tilikan
kontekstual), namun tetap idealis.
1. merumuskan tujuan layanan BK yang berorientasi kepada
pengembangan tugas-tugas perkembangan siswa.
2. mengintegrasikan program BK kepada program pendidikan
di SMK secara keseluruhan, baik dalam pelaksanaan program intrakurikuler,
ekstrakurikuler, maupun kegiatan pendidikan lainnya.
3. menata
struktur organisasi dan mekanisme kerja personel yang memungkinkan terjadinya
koordinasi, komunikasi, dan jalinan kerjasama diantara mereka, sehingga program
layanan BK tersebut dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
4. merumuskan bidang isi bimbingan, atau topik-topik
bimbingan yang relevan dengan pengembangan tugas-tugas perkembangan siswa
5. merumuskan jenis layanan bimbingan yang menunjang
peluncuran komponenn program layanan, baik program layanan dasar bimbingan,
layanan responsif, maupun layanan perencanaan individual.
6. Rekrutmen petugas bimbingan yang profesional (jika
memungkinkan), yang jumlahnya memadai dengan banyaknya siswa.
7. Melengkapi sarana yang memadai, seperti : alat-alat
pengumpul data, alat-alat penyimpan data, dan perlengkapan administrasi; prasarana
yang memadai pula, seperti : ruangan bimbingan, yang meliputi ruang kerja guru
pembimbing, ruang konseling, ruang bimbingan kelompok, ruang dokumentasi, ruang
tamu, ruang perpustakaan khusus; dan biaya atau budget untuk keperluan surat
menyurat, home visit, penataran, penelitian, atau keperluan lain yang menunjang
pencapaian tujuan BK.
8. Mengevaluasi program yang telah dilaksanakan.
Pengembangan Staff
berikan penambahan, perluasan, atau pendalaman tentang
konsep-konsep atau keterampilan-keterampilan tertentu tentang bimbingan, sesuai
dengan deskripsi pekerjaan (kinerja) masing-masing.
melalui seminar, penataran, atau lokakarya
para personel sekolah memiliki kompetisi atau
kemampuan sesuai dengan deskripsi kerja (kinerja) masing-masing.
Kepala sekolah
1. Mengkoordinasikan
semua kegiatan pendidikan yang diprogramkan sekolah, sehingga kegiatan-kegiatan
itu, baik bimbingan, maupun pelatihan dalam pelaksanaannya menjadi satu
kesatuan yang terpadu, harmonis dan dinamis.
2. Menyediakan sarana-prasarana, tenaga, dan berbagai
kemudahan lainnya bagi terlaksananya
program bimbingan dan konseling yang efektif dan efisien.
3. Melakukan pengawasan, dan pembinaan terhadap guru
pembimbing dalam melaksanakan kegiatan
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan tindak lanjut layanan bimbingan.
4. Menerapkan kebijakan yang menunjang terciptanya iklim
pendidikan di sekolah yang kondusif bagi perkembangan siswa secara
optimal.
5. Memahami kedudukan program bimbingan dan konseling
sebagai salah satu komponen penting pendidikan yang harus dilaksanakan di
sekolah.
Guru mata pelajaran
1. Memahami konsep dasar bimbingan dan karakteristik
siswa (tugas-tugas perkembangan siswa), sebagai landasan untuk memberikan
layanan bimbingan.
2. Memahami
keragaman karakteristik siswa dalam aspek-aspek fisik (kesehatan dan
keberfungsiannya), kecerdasan, motif belajar, sikap dan kebiasaan belajar,
temperamen (periang, pendiam, pemurung, atau mudah tersinggung), dan karakternya
(seperti kejujuran, kedisiplinan, dan tanggung jawab).
3. Menandai siswa yang diduga mempunyai masalah atau
siswa yang gagal dalam menyelesaikan tugas-tugas perkembangannya.
4. Menciptakan
iklim kelas yang secara sosiopsikologis kondusif bagi kelancaran belajar siswa,
seperti : bersikap ramah, bersikap respek terhadap siswa, bersikap adil ( tidak
menganaktirikan/menganakemaskan anak), menghargai pendapat atau hasil karya
siswa, memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya atau mengemukakan
pendapat, bergairah dalam mengajar, dan berdisiplin.
5. Membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar.
6. Mereferal (mengalihtangankan) siswa yang memerlukan
layanan bimbingan dan konseling kepada guru pembimbing.
7. Bekerja sama dengan guru pembimbing dalam rangka
membantu siswa
8. Memberikan informasi tentang kaitan mata pelajaran
dengan bidang kerja yang diminati siswa.
Guru
pembimbing atau konselor
1. Memahami konsep-konsep bimbingan dan konseling, serta
ilmu bantu lainnya.
2. Memahami
karakteristik pribadi siswa, khususnya tugas-tugas perkembangan siswa dan
faktor-faktor yang mempengaruhinya.
3. Mensosialisasikan (memasyarakatkan) program
layanan bimbingan dan konseling.
4. Merumuskan
perencanaan program layanan bimbingan dan konseling
5. Melaksanakan program layanan bimbingan, yaitu :
layanan dasar bimbingan, layanan responsif, layanan perencanaan individual, dan
layanan dukungan sistem. Dalam hal ini, guru pembimbing dituntut untuk memiliki
pemahaman dan keterampilan dalam melaksanakan layanan-layanan : orientasi,
informasi, bimbingan kelompok, konseling individual maupun kelompok,
pembelajaran, penempatan, dan referal.
6. Mengevaluasi program
hasil (perubahan sikap dan perilaku siswa, baik dalam aspek pribadi,
sosial, belajar, maupun karier).
7. Menindaklanjuti (follow up) hasil evaluasi.
Kegiatan tindak lanjut ini mungkin bisa berbentuk : usaha perbaikan /
penyempurnaan program, peningkatan kualitas layanan, penambahan fasilitas, dan
penyampaian informasi hasil evaluasi kepada pihak terkait di sekolah
8. Menjadi konsultan bagi guru dan orang tua siswa.
Sebagai konsultan dia berperan untuk menolong mereka, melalui pemberian
informasi, konsultasi, atau dialog tentang hal ihwal siswa. Dengan kegiatan
ini, guru dan orang tua diharapkan dapat membantu siswa dalam rangka mengembangkan
dirinya secara optimal. Konsultasi dengan guru, dapat menyangkut : motivasi
belajar siswa, tingkah laku siswa, kebiasaan belajar siswa, dan pengelolaan
kelas.
9. Bekerjasama dengan pihak-pihak lain yang terkait
10. Mengadministrasikan program layanan bimbingan
KONSEP DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING
memfasilitasi
peserta didik agar mampu mengembangkan potensi dirinya atau tugas-tugas
perkembangannya, baik dalam aspek fisik, emosi, intelektual, sosial dan
moral-spiritual
Pengertian Bimbingan
Bimbingan
adalah proses yang diberikan secara sistematis dalam rangka memfasilitasi
peserta didik menmukan pribadi, mengenal lingkungan, dan merencanakan masa
depan.
Tujuan Bimbingan
1. Merencanakan
kegiatan penyelesaian studi
2. Mengembangkan
seluruh potensi dan kekuatan seoptimal mungkin.
3. Menyesuaikan
diri dengan lingkungan pendidikan, masyarakat dan lingkungan kerja.
4. Mengatasi
hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi
3 Jenis Bimbingan
1. Bimbingan
pribadi sosial à
memfasiliasi peserta didik supaya dapat menemukan pribadi (diri sendiri), how
to be, sehingga melalui bimbingan peserta didik diharapkan
mengalami learning to be (belajar untuk menjadi) à peserta
didik belajar untuk menjadi pribadi yang
kokoh, efektif dan berbudi pekerti luhur.
2.
Bimbingan belajar à memfasilitasi peserta didik mampu
mengenal lingkungan . Melalui bimbingan peserta didik diharapkan mengalami
learning to learn à
hasil akhir à peserta
didik mampu belajar mandiri dan sepanjang hayat.
3.
Bimbingan karir à memfasilitasi peserta didik untuk
merencanakan masa depan. Melalui bimbingan peesrta didik diharapkan dapat
mengalami learning to work.
Prinsip Bimbingan dan Konseling
1. Guidance for
all
2. BK berurusan
dengan pribadi dan tingkah laku individu
yang unik dan dinamis.
3. BK
memperhatikan tahap dan aspek perkembangan peserta didik
4. BK
memberikan perhatian utama kepada perbedaan individual yang menjadi orientasi
pokok pelayanannya.
Fungsi Bimbingan dan Konseling
Fungsi
Pemahaman,
yaitu fungsi bimbingan dan konseling membantu konseli agar memiliki pemahaman
terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, dan
norma agama)..
Fungsi
Preventif,
yaitu fungsi yang berkaitan dengan upaya konselor untuk senantiasa
mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk
mencegahnya, supaya tidak dialami oleh konseli.
Fungsi
Pengembangan,
yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang sifatnya lebih proaktif dari
fungsi-fungsi lainnya. Konselor senantiasa berupaya untuk menciptakan
lingkungan belajar yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan konseli.
Konselor dan personel
Fungsi
Penyembuhan, yaitu
fungsi bimbingan dan konseling yang bersifat kuratif.
Fungsi
Penyaluran,
yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli memilih kegiatan
ekstrakurikuler, jurusan atau program studi, dan memantapkan penguasaan karir
atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri
kepribadian lainnya.
Fungsi
Adaptasi,
yaitu fungsi membantu para pelaksana pendidikan, kepala Sekolah/Madrasah dan
staf, konselor, dan guru untuk menyesuaikan program pendidikan terhadap latar
belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan konseli.
Fungsi
Penyesuaian,
yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli agar dapat
menyesuaikan diri dengan diri dan lingkungannya secara dinamis dan konstruktif.
Fungsi
Perbaikan,
yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli sehingga dapat
memperbaiki kekeliruan dalam berfikir, berperasaan dan bertindak (berkehendak).
Fungsi
Fasilitasi,
memberikan kemudahan kepada peserta didik dalam mencapai pertumbuhan dan
perkembangan yang optimal, serasi, selaras dan seimbang seluruh aspek dalam
diri konseli.
Fungsi
Pemeliharaan,
yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli supaya dapat
menjaga diri dan mempertahankan situasi kondusif yang telah tercipta dalam
dirinya.
Asas Bimbingan dan Konseling
Asas
keterbukaan, yaitu
asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar konseli (konseli) yang
menjadi sasaran pelayanan/kegiatan bersifat terbuka dan tidak berpura-pura,
baik di dalam memberikan keterangan tentang dirinya sendiri maupun dalam
menerima berbagai informasi dan materi dari luar yang berguna bagi pengembangan
dirinya..
Asas
kegiatan, yaitu
asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar konseli (konseli) yang
menjadi sasaran pelayanan berpartisipasi secara aktif di dalam penyelenggaraan
pelayanan/kegiatan bimbingan.
Asas
kemandirian, yaitu
asas bimbingan dan konseling yang menunjuk pada tujuan umum bimbingan dan
konseling, yakni: konseli (konseli) sebagai sasaran pelayanan bimbingan dan
konseling diharapkan menjadi konseli-konseli yang mandiri dengan ciri-ciri
mengenal dan menerima diri sendiri dan lingkungannya, mampu mengambil
keputusan, mengarahkan serta mewujudkan diri sendiri.
Pembelajaran
berbasis Bimbingan dan Konseling
Pengertian PBM
Suatu
interaksi antara siswa dgn guru dlm rangka mencapai suatu tujuan.
Berlangsung
timbal balik (2 arah) dimana kedua belah fihak berperan scra aktif dlm suatu
kerangka kerja dan menggunakan kerangka berfikir yg dipahami dan disepakati
bersama.
Tujuan
interaksi mrpk titik temu dan bersifat mengikat.
Kriteria
keberhasilan dari rangkaian seluruh proses interaksi tsb hendaknya di evaluasi
utk melihat tercapai tidaknya tujuan bersama tersebut.
Perilaku Membimbing
perilaku
yang memancar dari aspek-aspek kepribadian sebagaimana ditampilkan oleh seorang
pembimbing dengan
a. Empati; dapat merasakan apa yang dirasakan murid.
b. Attending; ramah,
bersahabat, terbuka.
c. Supporting-motivating; mendorong,
memotivasi.
d. Unconditional
positive regard;
menghargai secara positif tanpa syarat, menerima, toleran (memaafkan apapun
keadaannya).
e. Genuine; asli,
jujur.
f.
Respect; menghormati diri dan hakhaknya.
g. Correct;
tepat, jelas, cermat, mudah dimengerti.
h. Realistik;
menerima kenyataan.
i.
Cerdas,
kreatif, dan menguasai ilmu.
j.
Berwawasan
religius, psikologis, sosiologis, dan budaya.
k. Terampil
dalam tugas.
Kegiatan bimbingan yang dilakukan guru dlm PBM
a. Mengenal dan memahami siswa secara mendalam.
b. Memperlakukan siswa berdasarkan perbedaan individual
dan manusiawi
c. Memberi kemudahan kepada siswa utk mengemb diri secara
optimal
d. Memelihara suasana kelas spy tetap menyenangkan bagi
siswa.
Peranan guru sbg pembimbing
a. Perlakuan thd siswa sbg individu yg memiliki potensi
utk berkemb dan maju serta mampu mengarahkan dirinya sendiri utk mandiri
b. Sikap yg positif dan wajar thd siswa
c. Perlakuan yg hangat, ramah, rendah hati
d. Pemahaman siswa scr empatik
e. Penghargaan thd martabat siswa sbg individu
f.
Penampilan
yang tidak dibuat-buat
g. Kekonkritan dalam menyatakan diri
h. Penerimaan siswa apa adanya
i.
Perlakuan
thd siswa scr terbuka
j.
Kepekaan thd
perasaan yg dinyatakan siswa dan membantunya utk menyadari perasaannya tsb
k. Kesadaran bahwa tujuan mengajar adalah mendewasakan
siswa
Prilaku guru yg bernuansa bimbingan
a. Mengembangkan iklim kelas yang bebas dari ketegangan
dan berupaya menciptakan suasana yang membantu perkemb siswa.
b. Memberikan pengarahan atau orientasi dlm rangka
belajar efektif.
c. Mempelajari
dan menelaah siswa utk menemukan kekuatan, kelemahan, kebiasaan dan kesulitan
yang dihadapinya, terutama hubnya dgn mata pelajaran.
d. Konseling tak resmi kpd siswa yg menghadapi kesulitan
ttt,terutama hubnya dgn bid studi yang diajarkannya.
e. Menyajikan informasi ttg masalah pendidikan dan
jabatan/karier.
f.
Mendorong
dan meningkatkan pertumbuhan pribadi dan sosial siswa.
g. Melakukan referal
h. Melaksanakan bimbingan kelompok di kelas
i.
Memperlakukan
siswa sbg individu yg mempunyai harga diri, dgn memahami kekurangan, kelebihan
dan masalahnya
j.
Melengkapi
rencana-rencana yg telah dirumuskan oleh siswa bersama dgn wali kls/konselor.
Ciri
Pembelajaran Bernuana Bimbingan
a. Pemberian
reward untuk semua prestasi peserta didik baik itu prestasi yang besar ataupun
yang kecil..
b. Menghindari
hukuman fisik agar tidak terjadi kecacatan mental dini dalam dunia pendidikan.
c. Demokratis:
Ada kemauan dari guru untuk mendengarkan suara peserta didik.
d. Terarah ke
pengembangan segenap aspek perkembangan anak secara menyeluruh dan optimal; dan
e. Guru
memperlihatkan sikap yang positif dan mendukung aktualisasi berbagai minat,
potensi, dan kapabilitas murid sesuai dengan norma-norma kehidupan yang dianut.
Teknik-
teknik Dasar Pemahaman Individu
Pengertian
Pemahaman Individu
Pemahaman
individu adalah suatu cara untuk memahami, menilai, atau menaksir
karakteristik, potensi, dan atau masalah-masalah (gangguan) yang ada pada
individu atau sekelompok individu.Cara-cara yang digunakan itu mencakup
observasi, interview, skala psikologis, daftar cek, inventory, tes proyeksi,
dan beberapa macam tes
Tujuan
Asesmen Pemahaman Individu
1. Untuk pengklasifikasian dan penempatan seseorang
dalam pendidikan dan pekerjaan,
2. Untuk pemberian bantuan dan pengarahan bagi
individu dalam pemilihan penddiikan, pekerjaan, konseling perorangan,
3. Untuk meramalkan dan menentukan perlakuan (tritmen)
psikis, fisik, klinis, dan rumah sakit ,
4. Untuk mengevluasi perubahan kognitif,
intrapersonal, dan interpersonal sebagai hasil dari pendidikan, terapi
psikologis dan berbagai program intervensi tingkah laku.
5. Untuk mendukung penelitian tentang perubahan
tingkah laku dan meng-evaluasi efektifitas suatu program atau teknik yang baru.
Teknik-
teknik Pemahaman Individu
Observasi
-
Observasi berarti pengamatan secara langsung terhadap gejala
yang diteliti
-
Pengamatan terkandung makna bahwa dalam melakukan
pemahaman terhadap subyek yang diamati dilakukan dengan menggunakan pancaindra
yaitu dengan penglihatan, pendengaran, penciuman, bahkan bila dipandang perlu
dengan penggunakan pencecap dan peraba.
-
observasi
juga harus dilakukan secara sistematis dan bertujuan, artinya dalam melakukan
observasi observer tidak bisa melakukan hanya secara tiba-tba dan tanpa
perencanaan yang jelas.
-
observasi
sebagai salah satu metode pengumpulan data dengan cara mengamati perilaku dan
lingkungan (sosial dan atau material) individu yang sedang diamati.
Bentuk
Observasi
Dilihat dari keterlibatan subyek
terhadap obyek yang sedang diobservasi
- Observasi partisipan,
- Observasi non-partisipan,.
- Observasi kuasi-partisipan,
Dilihat dari segi situasi lingkungan
di mana subyek diobservasi:
- observasi naturalistik
(naturalistic observation)
- observasi eksperimental
(experimental observation)
Mendasarkan pada tujuan dan
lapangannya
- Finding observation yaitu
kegiatan observasi untuk tujuan penjajagan.
- Direct observation yaitu
observasi yang menggunakan “daftar isian” sebagai pedomannya.
Daftar
Cek Masalah
Sebuah daftar kemungkinan masalah yang disusun untuk
merangsang atau memancing pengutaraan masalah yang pernah atau sedang dialami
seseorang.
Alasan
Penggunaan DCM
1. Efisiensi,
2. Intensif,
3. Data semacam ini kurang dapat diperoleh
melalui teknik lain seperti observasi, autobiografi, wawancara dan sebagainya.
4. Validitas
dan reliabilitas.
Fungsi
Daftar Cek Masalah
1. Untuk
memudahkan individu mengemukakan masalah yang pernah dan sedang dihadapi.
2. Untuk
sistematisasi jenis masalah yang ada pada individu agar memudahkan analisis dan
sintesis dengan data yang diperoleh dengan cara/alat lain.
3. Untuk
menyarankan suatu preoritas program pelayanan Bimbingan dan Konseling sesuai
dengan masalah individu maupun kelompok saat itu.
Manfaat DCM
1. Untuk
melengkapi data yang sudah ada.
2. Untuk
mengenal individu yang perlu segera mendapat bimbingan khusus.
3. Sebagai
pedoman penyusunan program bimbingan kelompok pada umumnya.
4. Untuk
mendalami masalah individu maupun kelompok.
TEKNIK SOSIOMETRI
-
Sosiometri
bertujuan untuk meneliti saling hubungan antara anggota kelompokdi dalam suatu
kelompok.
-
sosiometri
banyak digunakan untuk mengumpulkan data tentang dinamika kelompok.
-
Sosiometri
juga dapat digunakan untuk mengetahui popularitas seseorang dalam kelompoknya,
menyelidiki kesukaan seseorang terhadap teman sekelompoknya, baik dalam
pekerjaan, sekolah maupun teman bermain, menyelidiki ketidaksukaan terhadap
teman sekelompoknya.
-
Alat
untuk mendapatkan materi sosiometri dengan menggunakan beberapa pertanyaan yang
berisi mengenai siapa yang disenangi (diplih) dan siapa yang tidak disenangi
(ditolak) dari anggota kelompoknya
INTERVIU
-
teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan baik secara
langsung atau tidak langsung kepada seseorang. Dalam wawancara pertanyaan yang
diajukan kepada seseorang dilakukan secara lisan
-
Pertanyaan
yang diajukan kepada seseorang dilakukan secara lisan
Aspek-aspek
dalam interviu meliputi:
1. Pertemuan
tatap muka,
2. Cara yang digunakan adalah cara lisan,
3. Pertemuan tatap muka itu mempunyai tujuan tertentu.
Macam-macam Interviu
Dilihat
dari apa yang ingin dituju interviu:
1. The
employment interview, yaitu interviu yang dilaksanakan dengan suatu maksud yang
berhubungan dengan employment.
2. Informational
interview, yaitu interviu yang ditujukan untuk mendapatkan informasi yang
dibutuhkan.
3. Administrative
interview, yaitu interviu yang dijalankan untuk keperluan administrasi, misal
untuk kesejahteraan organisasi, untuk mendapatkan perubahan dalam perilaku.
4. Counseling
interview, yaitu interviu yang dilaksanakan untuk keperluan konseling
1 comments:
Assalamu'alaikum...
mba' aku minta penjelasan tentang bagian ini, bisa diuraikan maksud dari setiap point nya nda'??
Jenis Bimbingan :
1. Bimbingan pribadi sosial à memfasiliasi peserta didik supaya dapat menemukan pribadi (diri sendiri), how to be, sehingga melalui bimbingan peserta didik diharapkan mengalami learning to be (belajar untuk menjadi) à peserta didik belajar untuk menjadi pribadi yang kokoh, efektif dan berbudi pekerti luhur.
2. Bimbingan belajar à memfasilitasi peserta didik mampu mengenal lingkungan . Melalui bimbingan peserta didik diharapkan mengalami learning to learn à hasil akhir à peserta didik mampu belajar mandiri dan sepanjang hayat.
3. Bimbingan karir à memfasilitasi peserta didik untuk merencanakan masa depan. Melalui bimbingan peesrta didik diharapkan dapat mengalami learning to work.