A.
Layanan Orientasi
Layanan orientasi adalah layanan yang memungkinan siswa memahami lingkungan
baru, terutama lingkungan sekolah dan obyek-obyek yang dipelajari, untuk
mempermudah dan memperlancar berperannya siswa di lingkungan yang baru itu,
sekurang-kurangnya diberikan dua kali dalam satu tahun yaitu pada setiap awal
semester.
Hasil yang diharapkan melalui pemberian
layanan orientasi adalah mempermudah siswa dalam menyesuaikan diri terhadap
pola kehidupan sosial kegiatan belajar, dan kegiatan lain yang mendukung
keberhasilan siswa. Orientasi bimbingan dan konseling ada 3 yaitu :
1. Orientasi
Perseorangan
“Orientasi
perseorangan” bimbingan dan konseling menghendaki agar konselor menitik
beratkan pandangan pada siswa secara
individual. Satu per satu siswa perlu mendapat
perhatian. Pemahaman
konselor yang baik terhadap keseluruhan siswa sebagai kelompok dalam kelas itu juga penting, tetapi arah pelayanan dan kegiatan bimbingan
ditunjukkan kepada masing-masing siswa. Pemusatan
perhatian terhadap individu itu sama sekali tidak berarti mengabaikan
kepentingan kelompok; dalam hal ini kepentingan kelompok diletakkan dalam
kaitannya dengan hubungan timbal balik yang wajar antar individu dan
kelompoknya. Kepentingan kelompok dalam arti misalnya keharuman nama dan citra
kelompok, kesetiaan kepada kelompok, kesejahteraan kelompok, dan lain-lain,
tidak akan terganggu oleh pemusatan pada kepentingan dan kebahagiaan individu
yang menjadi anggota kelompok itu.
2. Orientasi
perkembangan
Salah satu
fungsi bimbingan dan konseling adalah pemeliharaan dan pengembangan. Orientasi
perkembangan dalam bimbingan dan konseling lebih menekankan lagi pentingnya
peranan perkembangan yang terjadi dan yang hendaknya diterjadikan pada diri
individu. Bimbingan dan konseling memusatkan perhatiannya pada keseluruhan
proses perkembangan itu. Perkembangan
sendiri dapat diartikan sebagai
“perubahan-perubahan yang dialami individu atau organisme menuju ke tingkat
kedewasaannya atau kematangannya yang berlangsung secara sistematis, progresif,
dan berkesinambungan baik menyangkut fisik(jasmaniah) maupun psikis
Dalam hal itu, peranan bimbingan dan konseling adalah memberikan kemudahan-kemudahan bagi gerak individu menjalani alur perkembangannya. Pelayanan bimbingan dan konseling berlangsung dan dipusatkan untuk menunjang kemampuan inheren individu bergerak menuju kematangan dalam perkembangannya.
Dalam hal itu, peranan bimbingan dan konseling adalah memberikan kemudahan-kemudahan bagi gerak individu menjalani alur perkembangannya. Pelayanan bimbingan dan konseling berlangsung dan dipusatkan untuk menunjang kemampuan inheren individu bergerak menuju kematangan dalam perkembangannya.
3. Orientasi
Permasalahan
Dalam kaitannya
dengan fungsi-fungsi bimbingan dan konseling yang telah dibicarakan, orientasi
masalah secara langsung bersangkutan dengan fungsi
pencegahan dan fungsi pengentasan. Fungsi pencegahan menghendaki agar individu
dapat terhindar dari masalah-masalah yang mungkin membebani dirinya, sedangkan
fungsi pengentasan menginginkan agar individu yang sudah terlanjur mengalami
masalah dapat meyelesaikan masalahnya. Melalui fungsi pencegahan, layanan dan
bimbingan konseling dimaksudkan mencegah timbulnya masalah pada diri siswa
sehingga mereka terhindar dari bernagai permasalahan yang dapat menghambat
perkembangannya.
B.
Layanan Informasi
Layanan informasi adalah layanan yang memungkinan siswa menerima dan memahami
berbagai informasi (seperti : informasi belajar, pergaulan, karier, pendidikan
lanjutan).
Layanan informasi bertujuan untuk membekali
siswa dengan berbagi pengetahuan dan pemahaman
tentang berbagai hal yang berguna untuk mengenal diri, merencanakan, dan
mengembagkan pola kehodupan sebagai pelajar, anggota keluarga dan masyarakat.
Pemahaman yang diperoleh melalui layanan informasi, digunakan sebagai bahan
acuan dalam meningkatkan kegiatan dan prestasi belajar, mengembangkan
cita-cita, menyelenggarakan kehidupan sehari-hari dalam mengambil sebuah
keputusan.
Layanan informasi dapat diselenggarakan melalui ceramah,
tanya jawab, dan diskusi yang dilengkapi dengan peragaan, selebaran, tayangan
foto, film atau vidio, kunjungan ke perusahaan-perusahaan. Berbagai nara
sumber, baik dari sekolah sendiri, atau dari sekolah lain, dari lembaga-lembaga
pemerintah, maupun dari berbagai kalangan di masyarakat dapat diundang guna
memberikan informasi kepada siswa. Layanan informasi dapat dilaksanakan secara
individual, klasikan dan ataupun diselenggarakan secara umum. Dapat juga
diberikan secara lisan ataupun seperti jurnal, majalah, dan leaflet.
C. Layanan Konten
Layanan konten adalah layanan yang memungkinan siswa mengembangkan sikap
dan kebiasaan belajar yang baik dalam penguasaan kompetensi yang cocok dengan
kecepatan dan kemampuan dirinya serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan
belajar lainnya, dengan tujuan agar siswa dapat mengembangkan sikap dan kebiasaan
belajar yang baik.
Tujuan dari layanan konten yang terkait dengan fungsi-fungsi konseling adalah:
Fungsi pemahaman: Memahami konten/kompetensi yang
diperlukan. Fungsi
pencegahan: Konten yang dipelajari
akan mengarahkan individu kepada terhindarinya dari masalah. Fungsi pengentasan: Penguasaan konten diarahkan untuk mengatasi
masalah yang sedang dialami. Fungsi penguasaan dan pemeliharaan: Penguasaan konten akan m
engembangkan individu dan memelihara potensi yang dimilikinya. Fungsi advokasi: Individu dapat membela diri terhadap
ancaman atau pelanggaran terhadap hak-haknya.
D.
Layanan Penempatan dan
Penyaluran
Layanan penempatan dan penyaluran adalah layanan yang memungkinan siswa memperoleh penempatan
dan penyaluran di dalam kelas, kelompok belajar, jurusan/program studi, program
latihan, magang, kegiatan ko/ekstra kurikuler, dengan tujuan agar siswa dapat
mengembangkan segenap bakat, minat dan segenap potensi lainnya.
Tujuan
umum layanan penempatan dan penyaluran adalah diperolehnya tempat yang
sesuai bagi siswa
untuk pengembangan potensi dirinya. Kesesuaian terhadap tempat dalam
pengembangan diri seperti pada lingkungan sekolah, organisasi, pekerjaan, dan
juga pendidikan lanjut. Secara
khusus tujuan layanan penempaatan dan penyaluran adalah membantu siswa mencapai kematangan
dalam mengembangkan penguasaan ilmu , teknologi, dan seni sesuai dengan program
kurikulum dan persiapan karir atau melanjutkan pendidikan tinggi, serta
berperan dalam kehidupan masyarakat yang luas. Tercapainya tujuan dari layanan
penempatan dan penyaluran memungkinkan siswa untuk dapat terhindar dari
permasalahan pengembangan diri dan juga siswa akan mampu merancang masa depanya
secara realistik.
Fungsi Layanan
Penempatan dan Penyaluran: Terpahaminya
kondisi individu dan lingkungan yang ada dan yang dikehendaki, mencegah
masalah jika potensi individu sesuai dengan lingkungan untuk pengembangan
potensinya, menyelesaikan masalah melalui
upaya penempatan pada lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan individu, potensi
individu menjadi terkembangkan dan terpeliharanya dari hal-hal yang menghambat
dan merugikan, menghindari individu dari
keteraniayaan diri dan hak-haknya.
Layanan penempatan
dan penyaluran membantu siswa dalam memperoleh kondisi, lingkungan yang sesuai
dengan karakter dan potensi yang dimiliki, sehingga pengembangan bakat
dan motivasi untuk lebih berprestasi menjadi lebih baik.
Layanan Penempatan
dan Penyaluran perlu diselenggarakan secara terencana dan tertib
mengikuti prosedur dan langkah-langkah sistematik-strategis. Langkah pengkajian
kondisi merupakan dasar bagi arah penempatan yang dimaksud sebelum melanjutkan
ketahap selanjutnya. Secara sistematis layanan penempatan dan penyaluran
dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut:
Tahap
Perencanaan: Pada tahap perencanaan
penempatan siswa ke lingkungan yang baru harus
sepengetahuan dan mendapat persetujuan dari subyek layanan. Akan lebih baik
apabila perencanaannya dilakukan bersama antara guru dan siswa.
Pelaksanaan Layanan: Layanan penempatan
dan penyaluran dilakukan sesuai dengan kebutuhan layanan. Karena pada dasarnya
pelaksanaan layanan penempatan dan penyaluran bersifat luwes dan terbuka,
sehingga pelaksanaannya dapat dilakukan kapanpun sesuai dengan kesepakatan guru
siswa, artinya layanan penempatan dan penyaluran diselenggaraan tidak dalam
bentuk satuan-satuan paket pertemuan.
E.
Layanan Konseling
Perorangan
Layanan konseling perorangan adalah layanan yang memungkinan siswa mendapatkan layanan
langsung tatap muka (secara perorangan) untuk mengentaskan permasalahan yang
dihadapinya dan perkembangan dirinya. Tujuan layanan konseling perorangan
adalah agar siswa dapat mengentaskan masalah yang dihadapinya. Layanan
Konseling Perorangan berfungsi untuk pengentasan dan
advokasi.
F.
Layanan Bimbingan Kelompok
Layanan bimbingan kelompok adalah layanan yang memungkinan sejumlah siswa
secara bersama-sama melalui dinamika kelompok memperoleh bahan dan membahas
pokok bahasan (topik) tertentu untuk menunjang pemahaman dan pengembangan
kemampuan sosial, serta untuk pengambilan keputusan atau tindakan tertentu
melalui dinamika kelompok, dengan tujuan agar siswa dapat memperoleh bahan dan
membahas pokok bahasan (topik) tertentu untuk menunjang pemahaman dan
pengembangan kemampuan sosial, serta untuk pengambilan keputusan atau tindakan
tertentu melalui dinamika kelompok.
Tujuan umum kegiatan bimbingan kelompok
adalah berkembangnya kemampuan sosialisasi siswa, khususnya kemampuan
komunikasi peserta layanan. Secara khusus, bimbingan kelompok bertujuan untuk
membahas topik-topik tertentu yang mengandung permasalahan aktual (hangat) dan
menjadi perhatian peserta.
Kegiatan bimbingan kelompok berlangsung
dalam beberapa tahap. Prayitno (1995: 40-60) mengemukakan bahwa ada empat tahap
yang perlu dilalui dalam pelaksanaan bimbingan kelompok yaitu tahap
pembentukan, peralihan, kegiatan, dan pengakhiran.
G. Layanan Konseling Kelompok
Layanan konseling kelompok adalah layanan yang memungkinan siswa (masing-masing anggota
kelompok) memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan
pribadi melalui dinamika kelompok, dengan tujuan agar siswa dapat memperoleh
kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan pribadi melalui dinamika
kelompok. Layanan Konseling Kelompokberfungsi untuk pengentasan dan
advokasi.
H.
Konsultasi
Konsultasi adalah layanan yang membantu siswa dan atau pihak lain dalam memperoleh wawasan,
pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan
atau masalah siswa.
Tujuan layanan konsultasi sebagai bagian tujuan bimbingan di sekolah adalah untuk mengembangkan dan menyempurnakan lingkungan belajar
bagi siswa, orang tua dan administrator sekolah, menyempurnakan komunikasi dengan mengembangkan
informasi diantara orang yang penting, mengajak bersama pribadi yang memiliki peranan fungsi bermacam-macam untuk
menyempurnakan lingkungan belajar, memperluas layanan dari para ahli, memeperluas layanan pendidikan dari guru dan administrator, membantu orang lain bagaimana belajar tentang perilaku, menciptakan suatu lingkungan yang berisi semua komponen
lingkungan belajar yang baik, menggerakkan organisasi yang mandiri.
I.
Mediasi
Mediasi adalah layanan yang membantu siswa menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki
hubungan antar mereka. Tujuannya adalah agar
tercapainya kondisi hubungan yang positif dan kondusif diantara para siswa. Difokuskan kepada
perubahan atau kondisi awal menjadi kondisi baru dalam hubungan antara siswa yang bermasalah.
Daftar Rujukan:
Akhmad Sudrajat (2008). Pelayanan Konseling di Sekolah [Online]. Tersedia: http://souhudkuang.blogspot.com/2012/03/layanan-bimbingan-dan-konseling-di.html
Souhudkuang (2012). Layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah [Online]. Tersedia: http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/04/20/bimbingan-dan-konseling-di-sekolah/
Author (2012). ORIENTASI dalam bimbingan dan konseling
[Online]. Tersedia: http://rasa-stroberi.blogspot.com/2012/08/orientasi-dalam-bimbingan-dan-konseling.html
Author (2012). Bimbingan dan Konseling [Online].
Tersedia: http://fi3fa.blogspot.com/2012/05/layanan-orientasi.html
Wahid Nurrohman (2011). Layanan Informasi dalam Bimbingan Konseling [Online]. Tesedia: http://wahid07.wordpress.com/2011/09/28/layanan-informasi-dalam-bimbingan-konseling/
Author (Unknown). Layanan Penguasaan Konten [Online]. Tersedia: http://ujibaru.blogspot.com/2012/04/layanan-penguasaan-konten.html
Devy Probowati, dkk (2012). Layanan Penempatan dan Penyaluran [Online]. Tersedia: http://kelompok5bka.blogspot.com/2012/05/layanan-penempatan-dan-penyaluran.html
Binham (2012). Layanan Bimbingan Kelompok [Online]. Tersedia: http://binham.wordpress.com/2012/04/11/layanan-bimbingan-kelompok/
OviDaeDev
(2012). Layanan Konsultasi [Online].
Tersedia: http://ovidaedev.blogspot.com/2012/05/layanan-konsultasi.html